Penyakit Darah Tinggi Hipertensi
Penyakit darah tinggi hipertensi |
Penyakit Darah Tinggi Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka
bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur
tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer)
ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal penyakit darah tinggi hipertensi seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas
normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas
sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran
stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat
tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka
hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan
bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus
menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini
berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak
dan mata. Penyakit darah tinggi hipertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya
stroke dan serangan jantung.
Penyakit darah tinggi hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder:
- Hipertensi Primer
Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana
terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup
seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak
terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas,
merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi.
Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor
tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk
orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah
tinggi.
- Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang
mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal
ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil,
tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu.
Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk
(gendut).
Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam
istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi.
Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang
parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.
Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami
hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala,
gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu
makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak
hipertensi maka disebut Eclamsia.
CARA MENGATASI PENYAKIT DARAH TINGGI HIPERTENSI DENGAN OBAT HERBAL ALAMI JUS KULIT MANGGIS DAN DAUN SIRSAK ACE MAXS
KLIK DISINI
Awas !! Bahaya Obat Kimia
INI SALAH SATU CONTOH KASUS BAHAYA OBAT KIMIA
Purworejo,
CyberNews. Nasib sial dialami Sumino (26), warga RT 02/ RW 01 Desa
Ponggok, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Maksud hati berobat
supaya sembuh dari demam yang dideritanya, malah dia terkena penyakit
baru. Hampir seluruh kulit di badannya gosong melepuh. Diduga Sumino
keracunan obat.Ditemui di ruang rawat inap Puskesmas, Cangkrep,
Purworejo, Rabu (2/4),Dokter Ismanto menjelaskan, dari hasil diagnosa
sementara diketahui Sumino terkena slein rash dan eryten yang luas. Jika
dibiarkan, maka kondisinya sampai pada steven yansen syndiance.
"Kemungkinan pasien memang keracunan obat yang diminum sebelumnya.
Hampir
seluruh kulit di badannya bengkang. Mulai dari bibir, kelopak mata,
kulitnya bersisik hitam dan timbul sulcus peradangan. "Diagnosa
sementara kita simpulkan karena drug eruption atau keracunan obat,"
katanya.(Nur Kholiq /CN05)
SIMAK DULU PERBEDAAN OBAT ALAMI DAN OBAT KIMIA
Obat Kimiawi :
1. Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
2. Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
3. Bersifa paliatif
artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan
sembuh, bila tidak akan menjadi racun yang berbahaya.
4. Lebih diutamakan
untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera)
seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
5. Reakdi cepat,
namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama
jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
6. Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
Obat Herbal/alami :
1. Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
2. Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
3. Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
4. Lebih diutamakan
untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi
menahun, serta jenis penyakit yang memerluakan pengobatan lama.
5. Reaksi lambat tetepi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
6. Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
AWAS !!! Waspadai Efek Samping Obat Kimia
Sedangkan proses penyembuhan secara garis besar digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Proses
penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk
bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan. Reaksi yang mungkin muncul
berbeda-beda pada tiap individu, misal: pusing, mual, sakit perut.
2. Proses
detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya
dari dalam tubuh ketika/setelah menerima pengobatan. Reaksi yang mungkin
muncul: batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, borok, banyak
mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar.
3. Proses
regenerasi, dimana setelah menerima pengobatan, tubuh menganti sel-sel
lama dengan sel-sel baru untuk memperbaiki sel, jaringan atau organ yang
telah rusak.
Reaksi yang mungkin
muncul: rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, kulit pecah-pecah, badan
lemas, demam, dll. Proses penyembuhan yang terkadang menimbulkan reaksi
tidak nyaman di atas, harus dialami oleh tubuh supaya tubuh bisa
mengalami kesembuh
CARA MENGATASI PENYAKIT DARAH TINGGI HIPERTENSI DENGAN OBAT HERBAL ALAMI JUS KULIT MANGGIS DAN DAUN SIRSAK ACE MAXSKLIK DISINI |
0 komentar:
Posting Komentar